Penemuan dengan metode transit
Gliese 12 b ditemukan menggunakan metode transit, yang melibatkan pendeteksian penurunan kecerahan bintang saat sebuah planet melintas di depannya.
Metode ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi planet, tetapi juga menyediakan cara untuk mempelajari atmosfernya.
Selama transit, jika suatu planet memiliki atmosfer, sebagian cahaya bintang akan melewatinya, meninggalkan penanda kimia unik yang dapat diperiksa oleh teleskop seperti James Webb Space Telescope (JWST).
Penemuan ini menawarkan kesempatan untuk mempelajari apakah planet mirip Bumi yang mengorbit bintang-bintang dingin dapat mempertahankan atmosfernya dan tetap layak huni.
Penemuan baru ini adalah salah satu dari sedikit planet beriklim sedang seukuran Bumi yang cukup dekat untuk dipelajari secara mendetail.
Studi dan observasi lebih lanjut, khususnya menggunakan JWST, akan fokus pada deteksi dan analisis atmosfer. Upaya ini akan membantu menentukan apakah Gliese 12 b dapat mempertahankan kondisi yang sesuai untuk air cair dan kemungkinan kehidupan.
Penemuan ini juga menggarisbawahi pentingnya mempelajari planet-planet di sekitar bintang-bintang dingin, jenis bintang paling umum di Bima Sakti.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Promo Terbatas Layanan Jasa Penerjemah (Pesan Via WhatsApp) Gratis Konsultasi Sekarang!!!
B-1 and B-2 visitor visas are for individuals who wish to enter the United States temporarily, for a maximum of six months, for either of the following purposes:
Rules for B-1 and B-2 nonimmigrant visa holders
There may be opportunities to study as a visitorĀ if it meets incidental or recreational study criteria.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Keunikan planet Gliese 12 b
Planet Gliese 12 b unik karena beberapa alasan. Ukurannya sebanding dengan Venus, sedikit lebih kecil dari Bumi, dan diperkirakan memiliki suhu permukaan 42 derajat Celsius. Suhu ini jauh lebih dingin dibandingkan 5.000 exoplanet yang telah ditemukan sejauh ini.
Planet ini mengorbit bintangnya, Gliese 12, setiap 12,8 hari pada jarak hanya 7 persen jarak Bumi-Matahari.
Akibatnya, Gliese 12 b menerima sekitar 60 persen lebih banyak energi dari bintangnya dibandingkan dengan yang diterima Bumi dari Matahari.
Baca juga: Astronom Menduga Ada Planet Raksasa yang Bersembunyi di Tata Surya
Di sisi lain, bintang induknya berukuran sekitar 27 perden dari Matahari dan memiliki suhu permukaan sekitar 60 persen dari Matahari. Hal ini menyeimbangkan keadaan Gliese 12, sehingga berpotensi layak huni meskipun letaknya dekat dengan bintangnya.
Kemudian, menentukan apakah Gliese 12 b mempunyai atmosfer sangat penting untuk memahami potensinya dalam mendukung kehidupan.
Kondisi permukaan planet bisa sangat bervariasi berdasarkan komposisi atmosfernya. Planet ini mungkin memiliki atmosfer mirip Bumi, yang mempertahankan suhu yang mendukung air cair dan kehidupan.
Sebagian besar nilai ilmiah planet Gliese 12 b terletak pada pemahaman tentang atmosfer seperti apa yang dimilikinya.
Mengingat Gliese 12 b berada di antara jumlah cahaya yang diterima Bumi dan Venus dari Matahari, hal ini akan berguna untuk menjembatani kesenjangan antara kedua planet ini di tata surya.
Baca juga: Temuan Planet Aneh Bersinar Merah, Penuh dengan Gunung Berapi Aktif
KOMPAS.com - Dalam sebuah studi, para astronom telah menemukan planet ekstrasurya mirip Bumi bernama Gliese 12 b, yang terletak hanya 40 tahun cahaya di konstelasi Pisces.
Planet yang mengorbit bintang katai merah yang sejuk ini bisa menjadi salah satu kandidat paling menjanjikan untuk studi mengenai kelayakhunian planet dan pencarian kehidupan di luar Bumi.